Sebentar lagi, menemui titik akhir ?
Air mata terus terjatuh memikirkan bagaimana nasib kedepannya, jalinan kisah yang terangkai dengan utuh selama tiga tahun lamanya sebentar lagi akan menemui titik akhir, senyum tak lagi bisa ditampilkan dengan tulus tanpa ada rasa pilu. Banyak hal yang disembunyikan dari semua orang, bagaimana diri berusaha melawan ego, bagaimana diri berusaha untuk menjadi yang terbaik sampai lupa memberikan keistimewaan pada diri sendiri, terus melawan letih demi memuaskan ambisi. Mimpi yang tinggi, serasa sangat sulit untuk diraih, pemikiran untuk berhenti di tengah keputusasaan dalam usaha mewujudkan mimpi seringkali menyusup dan membuat diri berpikir bagaimana caranya agar pikiran-pikiran buruk ini tak selalu menghantui?.
Luka yang dipendam selama tiga tahun juga mulai muncul ke permukaan, membuat diri terombang-ambing apakah tetap berusaha melakukan kebaikan atau tak lagi peduli pada sekitar?. Tak ada maksud untuk menjangkau siapapun dalam tulisan ini, hanya ada berbagai hal yang dipendam lalu tiba-tiba meluap ke permukaan. Semua terasa gelap hingga melarikan diri dengan berbagai hal. Tentunya hal-hal yang membuat diri bernostalgia ke masa kecil.
Kisah yang seperti akhir, namun sebenarnya merupakan langkah awal. Kedepannya ego akan terus dipertaruhkan saat menemui sesuatu yang tidak memenuhi kehendak. Logika dan hati masing-masing akan punya pendapatnya sendiri dalam berbagai lini. Sebentar lagi kisah ini akan menemui titik akhir sekaligus titik awal dari segalanya. Kehidupan yang penuh dengan teka-teki nampaknya akan membuat kita terkejut dengan apapun yang akan menemui kita nanti. 
Tak apa air mata tak harus dihapus dari wajah saat sedang benar-benar merasa terluka, tawa tak harus dipaksa untuk selalu ditampilkan dalam lara. Segalanya butuh perjuangan, tapi jangan lupa bahwa dirimu tak harus selalu kuat. Aku, kamu dan kita semua adalah manusia yang punya berbagai macam emosi baik bahagia, sedih atau marah. 

Comments